Friday, 25 October 2019

COLOR CON PRINTING SISTEM

Dalam proses cetak terdiri dari beberapa komponen untuk mendapat hasil yang optimal atau sesuai dengan keinginan pelanggan. Hasil cetak yang optimal secara kualitas desaign tentu menjadi pokok utama dalam sebuah promosi pasar.

Terkadang kita mengenyampingkan arti suatu design sebagai kemasan produk, tentu dengan kualitas yang baik akan menjadi daya tarik bagi konsumen.
Perlu di bedakan tentang target kualitas dqan target kuantitas. Bagi perusahaan yang merupakan sebagai produsen tentu akan membuat sebuah target kuantitas. Karena semakin banyaknya out put tentu akan menambah income perusahaan. Berbeda halnya bagi pelanggan, target kualitas bagi mereka adalah utama, karena kemasan produk akan berkaitan langsung dengan pembeli sebagai pengguna.

Maka beberapa perusahaan untuk dapat kompetitif mereka menggunakan alat-alat canggih sebagai bagian dari proses.

Pada mesin cetak modern beberapa perusahaan sudah menggunakan alat yang di sebut Colorcon dan defect control.Fungsi dari Colorcon tersebut adalah menjaga kestabilan posisi design antar unit, dari unit satu hingga unit terakhir.Sedangkan fungsi defect control adalah sebagai polisi otomatis terhadap problem yang terjadi saat proses cetak




Fungsi Colorcon

Seperti yang sudah di katakan diatas, bahwa fungsi color control adalah untuk mengontrol dan menjaga kestabilan posisi antar unit yang di gunakan.
Dalam sistem colorcon ada sistem yang menghubungkan langsung dengan unit terkait sehingga posisi itu akan terjaga.



Kita bisa melakukan control melalui panel utama colorcon tentang pergerakan warna di tiap unitnya.
Sebagai alat konektifitas antara colorcon dan cylinder adalah ikon pada cylinder atau simbol dengan scanning head sebagai eye yang langsung menghubungkan dengan panel control utama.



Pada gambar diatas terlihat gambar segitiga yang mewakili dari tiap-tiap warna pada unit tersebut. Scaning head yang terdapat pada unit yang diarahkan pada segitiga diatas akan mengirim signal ke panel utama colorcon.


Wednesday, 23 October 2019

RUMUS MENGHITUNG VISKOSITAS

Buat para ahli kimia nama viskositas mungkin sudah tidak asing lagi, terutama para karyawan sebuah perusahaan yang menggunakan bahan baku berbentuk cairan.
Seperti halnya dalam industri percetakan, viskositas sudah tidak asing lagi di telinga para pelaku proses cetak.

Pengertian viskositas

Viskositas adalah sebuah alat atau cara untuk mengetahui nilai kekentalan sebuah cairan.Dalam industri cetak, nilai sebuah viskositas sangat penting. Karena dapat mempengaruhi kualitas sebuah hasil cetak. Begitu pun akan berpengaruh terhadap cost produksi. 

Dalam sebuah penghitungan HPP sebuah barang, nilai sebuah kekentalan yang di gunakan turut serta menjadi dasar penghitungan.

Alat ukur viskositas pun sudah kian modern, bila dulu di lakukan secara manual yaitu dengan cara menggunakan alat yang bernama Zahn cup dan stopwatch. Namun seiring berkembangnya era digital, maka alat ukur viskositas sudah menggunakan yang lebih modern.



Alat diatas adalah pompa tinta yang berfungsi ganda, dimana satu sisi di gunakan untuk memompa tinta, dan satu bagian lain sebagai viscositas control. Tentu alat ini kian mempermudah operator cetak dalam menjaga kestabilan warna.

RUMUS VISCOSITAS

Viscositas di bagi menjadi 2

1. Viscositas Dinamis atau absolut
memiliki satuan m2, kg maka Kg = M2 = 1 kg

Rumus viscositas dinamis :  T = U (dc / dy)
T = Tegangan geser (m2)
U = Viscositas dinamis (m2)
dc = satuan kecepatan (m/s)
dy = satuan jarak antara (m)

2. Viscositas Kinematis
Rumusnya 
 V = U/p

V = Viscositas Kinematis (m2/s)
U = Viscositas absolut (Ns/m2)
p = Densitas (kg/m3)

Zat-zat kimia yang memiliki nilai viskositas absolute

1. Udara               1,983 x 10-5
2. Air                    1 x 10-3
3. Emas cair          1 x 102
4. Madu cair          1 x 101

Pengaruhnya terhadap kualitas hasil cetak
Saat cairan memiliki nilai kekentalan yang tinggi akan mempengaruhi warna menjadi lebih tua dan tebal, begitupun sebaliknya. Namun kita juga harus perhatikan bahwa nilai sebuah viscositas juga di pengaruhi oleh media proses yang lain, seperti cylinder dan juga sudut doctor blade.
Kecepatan mesin juga mempengaruhi seberapa besar kita menentukan nilai sebuah viskositas standar.






Wednesday, 16 October 2019

RUMUS MENCARI KANDUNGAN MURNI DALAM SEBUAH KOMPOSISI TINTA

Dalam proses produksi cetak, terkadang warna yang di inginkan tidak sesuai dengan tinta yang di sediakan.Hal ini bisa di sebabkan oleh beberapa faktor, salahsatunya adalah kapasitas pembuatan tinta di suplier yang tidak dalam kapasitas besar. Sehingga di lakukan pencapuran yang kedua dan seterusnya,ini yang membuat warna terkadang berbeda, meskipun komposisinya sama namun perlakuannya mungkin yang berbeda.

Untuk itu maka di proses produksi cetak, terkadang operator harus memberi tambahan komponen lain agar warna yang di inginkan tercapai dan sesuai acuan warna.


Lalu bagaimana kita bisa mengetahui berapa nilai beratnya dari masing-masing komponen campuran dalam sebuah tinta eks proses???

RUMUSNYA adalah Total Berat x 100% x Berat sisa pakai


Contoh: Dalam sebuah proses operator membuat campuran tinta untuk sebuah tinta warna Green. Komposisi yang di gunakan adalah:
1. Blue 6 kg
2. Yellow 3 kg
3. Medium 1 kg
4. Solven 7 kg
Total berat yang di dapat adalah 17 kg. Setelah proses selesai, warna green tersebut tersisa 8 kg.Yang artinya penggunaan tinta untuk warna green hanya 9 kg.
Lalu berapakah nilai murni dari komponen yang terkandung dalam tinta warna green tersebut???

Jawab:
1. Blue 6/17 x 100% x 8 = 2.82 kg
2. Yellow 3/17 x 100% x 8 = 1.41 kg
3. Medium 1/17 x 100% x 8 = 0,47 kg
4. Solven 7/17 x 100% x 8 = 3,3 kg

Maka total secara keseluruhan adalah 8 kg
Nilai 17 adalah total berat sebelum di gunakan.

Lalu bagaimana cara menentukan berat Ethyl Acethat (EA) dalam sebuah komposisi adhesive???

Contoh:
Dalam sebuah komposisi adhesive terkandung Adhesive sebagai resin, Hardner sebagai perekat dan Ea sebagai pelarut.

Berapa nilai EA yang di gunakan bila dalam sebuah komposisi adalah:
1. Adhesive 65% dengan solid conten 6
2. Hardner 75% dengan solid conten 1
Dengan solid conten yang di butuhkan adalah 29%

Jawab:
1. Adhesive 6 x 65%  = 3.9%
2. Hardner 1 x 75%  = 0,75%
maka di temukan nilainya adalah 4,65%

Berapa nilai EA nya ????
4,65% : 29% - 7 = 9

Nilai 7 adalah hasil dari total solid conten murni adhesive dan Hardner

Semoga bermanfaat...

Salam satu misprint